Keraton Kacirbonan Bantah Tandatangani Surat Penobatan Raden Heru Rusyamsi Jadi Pangeran Kuda Putih Kuningan

Keraton Kacirbonan Bantah Tandatangani Surat Penobatan Raden Heru Rusyamsi Jadi Pangeran Kuda Putih Kuningan

CIREBON - Beredarnya sebuah surat berisi tentang penobatan Raden Heru Rusyamsi Arianatadireja, sebagai Pangeran Kuda Putih Kuningan yang ditandatangani Sultan Keprabonan Dr Ir Pangeran Hempi Raja Keprabonan MP dan Sultan Kacirebonan Pangeran Abdul Gani Raja di media sosial WhatsApp (WA), membuat resah keluarga besar Kasultanan Kacirebonan.

Di dalam surat penobatan tersebut, juga terdapat kop surat Keraton Keprabonan dan Keraton Kacirebonan.

Menanggapi hal tersebut Ketua Tim Advokasi Keraton Kacirebonan Pangeran Raja Roeslan AM SH Mkn menampik keabsahan surat tersebut.

\"Banyak kejanggalan pada surat itu. Surat itu yang aslinya belum pernah sekalipun diperlihatkan kepada kami keluarga Keraton Kacirebonan. Kami tegaskan bahwa Keraton Kacirebonan tidak pernah menobatkan Raden Heru menyandang gelar Pangeran Kuda Putih,\" tegasnya ditemui radarcirebon.com di Keraton Kacirebonan, Kamis (30/12/2021).

Menurut adik kandung Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdul Ghani Natadiningrat ini, surat-surat yang diterbitkan oleh Keraton Kacirebonan tidak pernah berkop ganda.

\"Namun, dalam surat yang menyatakan penobatan Raden Heru memiliki kop logo dua keraton sekaligus. Pada surat itu ada dua logo Keraton Kacirebonan dan Keprabonan. Ini sangat tidak lazim,\" ujarnya.

Terkait Raden Heru dinyatakan sebagai keturunan Sultan Tajul Arifin yang merupakan salah satu Sultan Keraton Kasepuhan, PR Ruslan menyebutkan seharusnya yang memberi legitimasi keterunan  tersebut adalah Keraton Kasepuhan.

\"Apalagi saya lihat itu dia mengaku keturunan Sultan Tajul Arifin, Sultan Kasepuhan ketiga, ya bukan Kacirebonan,\"sebutnya.

Roeslan ingin, kemunculan Raden Heru di tengah kisruh  polemik Keraton Kasepuhan jangan sampai menambah keruh citra bangsawan keraton di mata masyarakat.

\"Kita harus klarifikasi karena ada nama baik Sultan di situ,\" ucapnya.

Sementara itu, Pendiri Komunitas Amparanjati yang juga Kerabat Keraton, Akbarudin Sucipto menjelaskan, polemik di Keraton Kasepuhan jangan sampai merusak marwah para pendiri Cirebon.

\"Dimohon kepada seluruh pihak yang sedang berpolemik soal suksesi tahta Kesultanan Kesepuhan Cirebon, siapapun adanya dan darimanapun asalnya, untuk tidak membawa-bawa para sepuh dan para ulama Cirebon dan nusantara serta dunia kedalam ranah polemik ini,\" jelasnya. (rdh)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: